Ticker

6/recent/ticker-posts

Melawan Hoaks dengan Tetap Berfikir Kritis



Selain faktor psikologis,  alasan penting lainya bagi seseorang untuk mudah percaya pada hoax adalah keterbatasan  pengetahuan. Tidak adanya prior knowledge tentang informasi yang diterima bisa jadi memengaruhi seseorang untuk menjadi mudah percaya.

Misalnya,  informasi yang ramai disebarkan melalui broadcast message berisi ajakan untuk mengunduh aplikasi tertentu atau donasi melalui perusahaan tertentu. Kepercayaan terhadap informasi-informasi tersebut bisa jadi dikarenakan tidak ada pengetahuan sebelumnya mengenai aplikasi atau perusahaan yang dimaksud.

Fakta menariknya, tidak ada satu pun orang yang benar-benar imun terhadap hoax. Siapa saja bisa menjadi korban sesatnya informasi hoax. Apalagi jika  berbicara soal media sosial, media digital.

Kita harus membedakan antara kemampuan mengevaluasi informasi dengan kemampuan mengoperasikan gawai. Seseorang yang tech savvy belum tentu information literate.

Oleh karena itu, secara teoretis,  rentan atau tidaknya seseorang terhadap hoax lebih tergantung pada kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan literasi media, bukan hanya kemahiran memanfaatkan teknologi informasi.

#IndonesiaDamai

Posting Komentar

0 Komentar